Pekerjaan di dunia konstruksi merupakan salah satu pekerjaan yang penuh dengan resiko, baik itu yang mengancam nyawa maupun kesehatan. Oleh sebab itu, pekerja konstruksi perlu mematuhi prinsip K3 terkait penggunaan alat pelindung diri.
Untuk mengetahui APD yang tepat, maka anda perlu mengetahui terlebih dahulu berbagai contoh resiko yang dihadapi pekerja konstruksi. Hal ini dikarenakan penggunaan APD perlu disesuaikan dengan resiko pekerjaan yang dihadapi.
Contoh Resiko yang Dihadapi Pekerja Konstruksi
Dengan mengetahui berbagai resiko yang dihadapi, maka pengadaan alat pelindung diri juga bisa lebih tepat sasaran. Berikut Konveksi Surabaya akan menjelaskan mengenai beberapa contoh resiko yang dihadapi pekerja konstruksi.
1. Kejatuhan Benda dari Ketinggian
Contoh resiko yang dihadapi pekerja konstruksi yang pertama adalah kejatuhan benda dari ketinggian. Proyek konstruksi seringkali berupa membangun gedung yang cukup tinggi. Jadi, ada pekerja yang bertugas di atas dan ada juga yang di bawah. Berbagai peralatan dan bahan bangunan yang berada di atas bisa saja terjatuh dan membahayakan siapapun yang ada di bawah.
Misalnya saja ada pali yang terjatuh dari ketinggian, maka jika terkena kepala akan menyebabkan cedera yang cukup fatal. Oleh sebab itu, APD yang tepat untuk mencegah resiko ini terjadi adalah safety helmet.
2. Polusi Udara
Bukan rahasia lagi jika lokasi konstruksi memiliki kualitas udara yang kurang baik. Hal ini dikarenakan udara di sana bercampur dengan debu, kotoran, uap panas, dan berbagai zat berbahaya yang menguap. Jika terlalu banyak menghirup udara yang terkontaminasi semacam ini, maka bisa menyebabkan masalah pernapasan yang cukup serius.
Oleh sebab itu, sangat disarankan bagi pekerja konstruksi untuk menggunakan APD yang melindungi saluran pernapasan, seperti masker dan reusable respirator. Dengan demikian, udara yang dihirup bisa difilter terlebih dahulu hingga bisa lebih aman.
3. Percikan Api atau Zat Berbahaya
Berbagai tugas, seperti mengelas besi, memotong keramik dan lainnya bisa menimbulkan percikan api yang berbahaya. Oleh sebab itu, ada beberapa jenis APD yang disarankan untuk digunakan, seperti full mask untuk las, wearpack, sarung tangan dan sepatu safety.
Dengan begitu, seluruh anggota tubuh anda bisa terlindungi dari percikan api yang dihasilkan. Selain percikan api, paparan berbagai zat berbahaya juga bisa dialami oleh para pekerja. Oleh sebab itu, berbagai APD tersebut sangat membantu melindungi seluruh bagian tubuh dari paparan berbagai zat berbahaya.
4. Tertabrak Kendaraan Konstruksi
Di tempat konstruksi pastinya ada begitu banyak kendaraan atau alat berat yang digunakan. Kebanyakan memiliki ukuran yang sangat besar hingga orang-orang yang berada di sekitarnya tidak terlihat. Apalagi jika bekerja pada malam hari dengan keterbatasan pencahayaan, para pekerja bisa saja tertabrak oleh kendaraan konstruksi ini.
Oleh sebab itu, semua pekerja harus menggunakan wearpack yang sesuai dengan standar. Reflektor pada wearpack membantu para pekerja bisa lebih terlihat karena bisa memantulkan cahaya. Warna wearpack yang terang atau cerah juga lebih mudah terlihat di tempat minim cahaya.
5. Suara yang Terlalu Keras
Ada banyak sekali aktivitas pekerjaan di tempat konstruksi yang menghasilkan suara terlalu keras. Misalnya saja penggunakaan berbagai mesin konstruksi, memotong keramik dan semacamnya. Oleh sebab itu, sangat disarankan bagi para pekerja untuk menggunakan earmuff atau earplug guna melindungi telinga anda.
Mendengarkan suara yang terlalu keras terus menerus bisa menyebabkan gendang telinga rusak hingga membuat anda kesulitan mendengar, bahkan bisa kehilangan kemampuan mendengar. Oleh sebab itu, penggunaan APD ini sangat penting untuk menghindarkan anda dari bahaya tersebut.
6. Kesalahan dalam Mengoperasikan Alat Kerja
Dalam melaksanakan berbagai tugasnya, karyawan konstruksi pastinya akan menggunakan berbagai alat kerja. Beberapa diantaranya merupakan alat yang sangat tajam, berputar cepat, punya bobot berat atau punya resiko bahaya lainnya. Oleh sebab itu, selama bekerja sangat penting untuk fokus agar tidak salah dalam mengoperasikannya.
Jika sampai salah, maka bisa jadi karyawan tersebut mengalami kecelakaan kerja yang mengancam jiwanya. Misalnya saja tubuhnya tertusuk, tertimpa peralatan kerja, tergores atau bahkan terpotong. Oleh sebab itu, beberapa APD yang digunakan terbuat dari bahan yang sangat kuat untuk memberikan perlindungan lebih dari berbagai resiko tersebut.
7. Aliran listrik
Salah satu tugas dari karyawan konstruksi biasanya berhubungan dengan arus listrik hingga memiliki resiko yang cukup besar. Biasanya, karyawan yang memiliki tugas semacam ini akan menggunakan helm safety konstruksi warna biru. Karena berhubungan dengan listrik, maka resiko terbesarnya adalah tersengat aliran listrik dengan tegangan tinggi yang bisa berujung kematian.
Oleh sebab itu, ada berbagai peralatan untuk melindungi diri yang harus digunakan, misalnya saja seperti sarung tangan khusus yang tebal dan tidak menghantarkan arus listrik. Seragam yang digunakan biasanya juga menutupi seluruh bagian tubuh agar tidak ada yang terkena aliran listrik.
8. Terjatuh dari Ketinggian
Pada saat ini, banyak proyek konstruksi berupa membangun gedung-gedung tinggi hingga menimbulkan resiko tersendiri bagi para karyawan. Bekerja di tempat yang tinggi tentu bukan perkara mudah karena resikonya sangat besar. Salah melangkah sedikit saja pasti bisa terjatuh dan keselamatan jiawanya menjadi terancam.
Meskipun sudah berhati-hati, tentu ada banyak faktor yang membuat para pekerja konstruksi kemudian terjatuh dari ketinggian. Oleh sebab itu, para pekerja yang bertugas di ketinggian harus menggunakan body harness dan tali pengaman. Jadi, ketika tidak sengaja terjatuh masih bisa selamat karena ditahan oleh tali pengaman tersebut.
Demikianlah penjelasan mengenai beberapa contoh resiko yang dihadapi pekerja konstruksi. Memang menjadi seorang pekerja konstruksi itu penuh tantangan dan bagi sebagian orang ribet karena harus menggunakan banyak APD.
Namun, semua itu demi menjaga keselamatan diri sendiri dari berbagai resiko bahaya yang bisa saja terjadi. Dengan mengetahui berbagai resiko tersebut bisa jadi membuat semua orang yang terlibat lebih taat untuk menggunakan semua APD. Jika anda ingin memesan APD, seperti wearpack, maka bisa menghubungi Konveksi Wearpack Surabaya.