Bekerja di laboratorium, entah itu di sebuah perusahaan atau di rumah sakit, pasti akan sering berhadapan dengan berbagai bahan kimia berbahaya. Oleh sebab itu, pekerja yang berada di laboratorium harus menggunakan alat pelindung diri khusus.
Fungsi alat pelindung diri di laboratorium ini memang sangat penting bagi kesehatan dan keselamatan kerja para pekerja. Hal ini dikarenakan pekerja laboratorium harus mencangkup prinsip K3 yang mencangkup alat pelindung diri.
Fungsi Alat Pelindung Diri di Laboratorium
Dengan memahami fungsi penting dari berbagai alat pelindung diri di laboratorium ini, maka bisa meningkatkan kesadaran para pekerja untuk mengenakan seluruh apd yang sesuai standar. Berikut Konveksi Surabaya akan menjelaskan mengenai beberapa fungsi alat pelindung diri di laboratorium.
1. Melindungi dari Bahan Kimia Berbahaya
Fungsi alat pelindung diri di laboratorium yang pertama adalah untuk melindungi dari bahan kimia berbahaya. Seperti yang anda ketahui, di laboratorium biasanya terdapat banyak bahan kimia yang digunakan untuk berbagai macam tujuan. Memang tidak semua bahan kimia itu beracun atau berbahaya, namun tetap saja jika terkena kulit secara langsung bisa menyebabkan berbagai macam masalah.
Oleh sebab itu, anda perlu menggunakan berbagai macam alat pelindung diri, seperti wearpack atau jas laboratorium dan sarung tangan khusus. Dengan demikian, apabila anda tidak sengaja menumpahkan bahan kimia atau ada kejadian tak terduga lainnya, tubuh anda masih bisa terjaga dengan baik.
2. Melindungi dari Pecahan Kaca
Selain adanya banyak bahan kimia, biasanya di laboratorium juga banyak peralatan yang terbuat dari kaca. Tentu saja jika anda tidak hati-hati atau karena kejadian tak terduga lainnya, peralatan tersebut kemudian bisa jatuh dan pecah. Dalam situasi ini, pecahan kaca bisa terpental dan menancap ke kulit anda atau melukai tangan anda ketika hendak membersihkannya.
Untuk mencegah masalah ini, anda bisa menggunakan sarung tangan khusus yang kuat dan tahan goresan. Hal ini membuat tangan anda lebih terlindungi dari goresan pecahan kaca. Menggunakan sepatu khusus juga bisa mencegah kaki anda terluka karena tidak sengaja menginjak sisa-sisa pecahan kaca tersebut.
3. Mencegah Menghirup Gas Berbahaya
Dalam beberapa aktivitas bisa membuat berbagai bahan kimia bisa berubah menjadi gas yang bisa saja terhirup oleh anda. Tingkat bahaya dari gas tersebut bergantung pada asal jenis bahan kimia yang digunakan. Jika menggunakan beberapa bahan kimia yang tidak berbahaya, seperti etanol dan lainnya, maka bisa menggunakan masker medis biasa.
Namun, jika aktivitas di laboratorium menggunakan bahan kimia berbahaya dan beracun, maka sebaiknya menggunakan masker gas atau masker respirator. Dengan menggunakan masker ini, maka udara yang anda hirup akan difilter terlebih dahulu hingga bisa mencegah anda menghirup as berbahaya.
4. Menjaga Mata dari Percikan Bahan Kimia
Mata merupakan organ tubuh yang sangat penting dan harus dijaga dengan baik, terutama saat berada di laboratorium. Beberapa aktivitas atau percobaan di laboratorium bisa menghasilkan bercikan bahan kimia dalam berbagai skala.
Di waktu yang bersamaan, biasanya pekerja di laboratorium akan melakukan pengamatan hingga posisi mata dekat dengan tabung reaksi atau bahan kimia yang digunakan. Oleh sebab itu, mata sangat beresiko terkena percikan bahan kimia berbahaya. APD seperti kacamata khusus perlu digunakan karena bisa berfungsi untuk menjaga agar mata tidak terkena percikan bahan kimia berbahaya.
5. Melindungi Pendengaran
Terkadang, ada alat-alat di laboratorium yang mengeluarkan suara terlalu keras hingga bisa mengganggu pendengaran anda. Misalnya saja seperti autoclave, alat penghancur tablet dan berbagai peralatan laboratorium lainnya. Mungkin efek besarnya tidak akan langsung terasa, tapi jika terjadi terus menerus, gendang telinga anda bisa rusak.
Oleh sebab itu, jika bekerja dengan peralatan yang mengeluarkan suara keras, sebaiknya menggunakan pelindung telinga. APD yang satu ini berfungsi untuk melindungi pendengaran anda agar tidak rusak atau bermasalah karena suara yang terlalu bising.
6. Memadamkan Api
Ada berbagai bahan kimia yang sifatnya mudah terbakar dan ini menimbulkan bahaya tersendiri. Bayangkan saja jika anda sumber api di dalam laboratorium yang tidak diinginkan, maka bisa menyambar dan menjadi besar dengan cepat. Oleh sebab itu, biasanya di laboratorium terdapat APD yang berfungsi untuk memadamkan api.
Misalnya saja untuk api yang masih kecil, maka anda bisa menggunakan fire blanket, semacam handuk yang bisa memadamkan api. Selain itu, bisa juga menggunakan APAR atau Alat Pemadam Api Ringan dimana bentuknya berupa tabung merah yang sering dijumpai di berbagai tempat.
7. Sebagai Pertolongan Pertama
Fungsi alat pelindung diri di laboratorium yang terakhir adalah sebagai pertolongan pertama. Selain melakukan berbagai pencegahan, ada juga alat pelindung diri yang berfungsi sebagai pertolongan pertama ketika terjadi masalah di laboratorium. Misalnya saja ada bagian kulit anda yang terkena bahan kimia secara langsung, maka anda bisa melakukan pertolongan pertama menggunakan safety shower.
Alat ini biasanya digunakan untuk membasuh bagian tubuh yang terkena bahan kimia sesegera mungkin. Ada juga kotak P3K atau Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan. Di dalamnya ada berbagai peralatan dan obat-obatan untuk mengatasi luka gores, luka bakar atau luka akibat kecelakan lab lainnya.
Demikianlah penjelasan mengenai beberapa fungsi alat pelindung diri di laboratorium. Alat pelindung diri memang memiliki fungsi yang sangat penting di lingkungan kerja penuh resiko, seperti laboratorium.
Oleh sebab itu, dengan memahami berbagai macam resiko dan fungsi penting tersebut, maka bisa meningkatkan kesadaran semua orang untuk lebih taat dalam menggunakan APD. Anda bisa memesan wearpack atau jas laboratorium berkualitas secara custom di Konveksi Jas Laboratorium Surabaya.

